Kajen – Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan melaksanakan skrining penyakit TBC pada balita stunting yang dilakukan secara acak di 6 lokasi puskesmas yaitu Puskesmas Wonopringgo, Kesesi 2, Sragi 2, Kedungwuni 1, Sragi 1, dan Siwalan. Kegiatan ini dllakukan selama 6 hari yaitu tanggal 26 Januari, 2, 6, 12, 13 dan 16 Februari 2024. 

Sasaran pada kegiatan ini adalah balita stunting di wilayah Kabupaten Pekalongan dengan tujuan untuk mendeteksi sejak dini penyakit menular TBC pada kondisi balita stunting. Kasus TBC anak di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2023 sebanyak 233 kasus. Sejumlah 159 balita dilakukan skrining melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan skrining TBC dan penyuntikan tuberkulin tes. Dari 147 balita yang disuntik tuberkulin tes didapatkan hasil negatif sebanyak 143 balita dan hasil positif sebanyak 4 balita. Terdapat 12 balita sudah dilakukan tes tuberkulin dan selesai pengobatan TBC.

Anak dengan kategori stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar TBC. Status gizi terutama stunting pada anak berhubungan dengan daya tahan tubuh. Gejala TBC pada anak stunting seperti anoreksia, muntah, batuk, demam, dan penurunan berat badan. Bahaya TBC pada balita stunting terlihat pada peningkatan kerentanan terhadap infeksi, status gizi yang terganggu, dan potensi konsekuensi psikososial. Sangat penting untuk memprioritaskan kegiatan skrining TBC pada balita stunting, deteksi dini, dan pengobatan segera untuk mengurangi bahaya ini.